Mengenai Saya

Foto saya
Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Hamba Allah yang berusaha mempersembahkan sesuatu yang terbaik bagi Sang Pencipta

Al Liwa

Al Liwa

Selamat Datang

                                  Assalamu'alaikum Wahai Hamba Allah Yang Terkasih

Senin, 28 Desember 2009

KARENA ALLAH MENYAYANGIMU

KARENA ALLAH MENYAYANGIMU

Wanita menempati urutan pertama dalam urusan syahwat dunia , seperti tercantum dalam Alquran. Jika tak membingkai diri dengan syariat , maka wanita mudah menimbulkan fitnah.
Selama ini saya merasa telah sempurna dalam menjalankan syariatNYA untuk menutup aurat wanita kecuali wajah dan telapak tangannya. Hidayah Allah yang memberi kemudahan pada saya untuk mengenakan jilbab bagi saya adalah untuk melindungi diri dari gangguan orang orang jahil. Jadi pada intinya kewajiban berbusana Muslimah bertujuan untuk kebaikan Muslimah itu sendiri, itu saja.
Pemahaman itu terus melekat pada diri saya hingga suatu hari di sebuah acara pelatihan saya berkenalan dengan seorang peserta , yaitu ukhti K. adalah ibu dua anak , seorang guru di sebuah SDIT , mahir berbahasa Arab karena pernah belajar di Makkah , Arab Saudi dan ia pun seorang hafidzah,
Subhanallah
Perkenalan dengan ukhti K membuat saya tersadar bahwa ada Muslimah yang jauhh lebih wara’ daripada saya dalam berbusana Muslimah. Ia juga membuat saya mengerti bahwa keindahan busana bukanlah hal yang utama. Di saat Muslimah lain sibuk memadu padankan jilbab dengan baju atau jilbab dengan sepatu , ada seorang Muslimah yang sibuk muraja’ah (mengulang) hafalan Qurannya. Sebagian ulama berpendapat bahwa tidak dibenarkan wanita Muslimah menampakkan waajah dan juga telapak tangannya bila disekitar terdapat orang orang yang memandangnya dengan pandangan yang diharamkannya oleh Allah dan bila khawatir menimbulkan fitnah. Hal ini disepakati oleh pengikut mazhab Hambaliyah yang berpendapat bahwa wajah itu aurat dan pengikut mazhab Hanafiyah serta Malikiyah. Pertanyaan , adakah tempat di zaman sekarang ini yang benar benar aman dari hal hal tersebut?
Karena Allah Maha penyayang maka diturunkan perintah berjilbab bagi wanita. Wanita adalah makhluk yang bersifat ingin disenangi oleh laki laki , sehingga Allah mengaturNYa dalam syariat agar wanta menutupi keindahan dirinya yang bisa menjadi daya tarik lelaki. Rasulullah sendiri mengingatkan bahwa fitnah yang terbesar berasal dari kaum wanita.
Allah Maha Tahu sifat makhluk yang diciptakan NYA. Telah menjadi takdirNYa jika manusia mencintai keindahan dunia seperti wanita, anak anak dan harta benda. Yang menarik adalah bahwa wanita menempati urutan pertama dalam syahwat dunia seperti yang tercantum dalam surah ali imron ayat 14. Gejolak laki laki hanya dapat diredam dengan aturan ilahiah terhadap perempuan. Dalam hal ini adalah kepatuhan dalam menjalankan syariat berpakaian bagi wanita , disamping aturan aturan lain seperti tidak berhias brlebihan, keharusan menundukkan pandangan dan pelarangan ikhtilat(campur baur dengan non mahram). Bila wanita taat berbusana Muslimah maka mata laki laki akan terhindar dari menatap kecantikan wanita , sehingga berlaku prinsip semakin sedikit yang terbuka akan semakin baik. Tak dapat dinafikan , menjamurnya problema social di masyarakat seperti perselingkuhan dan pergaulan bebas tak luput dari sumbangan kaum wanitanya yang menampik hijab dan sudah tak sungkan dalam mengumbar aurat . Ketika syariat dilanggar , apalagi yang bisa kita harapkan ?
Adapula Muslimah yang menolak jilbab sebagai sebuah kewajiban. Mereka berdalih cukuplah ketuusan hati dan kebersihan jiwa sebagai jilbab yang paling utama. Jika itu alasannya mari buktikan kebenarannya. Cobalah Muslimah tersebut memakai pakaian seronok dan menggiurkan di tempat umum. Dapatkah ketulusan hati menolongnya dari tatapan liar laki laki ? Dapatkah kebersihan jiwanya menghalangi gejolak syahwatlul faraj(syahwat seks) laki laki ? kiranya sudah dapat ditebak jawabannya. Hal ini justru menimbulkan alapetaka dan kehancuran bagi laki laki.
Ada dua pilihan bagi Muslimah , yakni mematut matut diri dengan busana yang beragam bentuknya , atau istiqomah dengan busana takwa yang anggun , sederhana dan dihiasi dengan akhlak mulia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar